Model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) atau pertukaran kelompok dengan kelompok adalah salah satu metode belajar diskusi kelompok dengan cara memberikan tugas-tugas berbeda kepada beberapa kelompok yang sudah dibentuk kemudian setiap kelompok mengerjakan apa yang sudah dipelajari kepada peserta kelompok yang berbeda. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang apa yang sudah dipelajari, kemudian mendiskusikan, bertanya dan berbagi pengetahuan kepada teman lainnya.
Istilah Group to Group Exchange terdiri dari dua kata yaitu group dan exchange. Group artinya rombongan, kelompok dan golongan. Sedangkan exchange diartikan sebagai penukaran. Sehingga Group to Group Exchange atau penukaran kelompok adalah metode pembelajaran yang membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kemudian setiap kelompok tersebut diberi topik/tema yang berbeda, dari beberapa kelompok tersebut akan membagi pengetahuan dari topik/tema kepada kelompok yang lainnya (Lie, 2002).
Metode pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) merupakan gabungan dari metode diskusi, tanya jawab dan mengajarkan teman sebaya. Penggunaan metode pembelajaran aktif group to group exchange dalam pembelajaran mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman lain serta saling bertukar pengalaman dalam mencapai tujuan bersama.
Berikut definisi dan pengertian model pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) atau pertukaran kelompok dengan kelompok dari beberapa sumber buku:
- Menurut Silberman (2013), Group to Group Exchange adalah memberikan tugas berbeda kepada para kelompok peserta yang kemudian setiap kelompok mengerjakan apa yang dipelajari kepada semua kelompok peserta. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk selalu aktif dalam pembelajaran, dan diminta untuk saling mengajarkan kepada sesama siswa.
- Menurut Prayogo dan Siviana (2010), Group to Group Exchange adalah suatu format diskusi yang memberikan tugas-tugas yang berbeda diberikan kepada kelompok siswa yang berbeda. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpikir tentang apa yang siswa pelajari, memberi kesempatan berdiskusi atau bersosialisasi dengan teman, bertanya dan berbagi pengetahuan kepada teman lainnya.
- Menurut Budimansyah (2009), Group to Group Exchange adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif (active learning) yang termasuk dalam pembelajaran sesama siswa. Model pembelajaran ini memberi siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi sumber informasi bagi siswa lainnya.
Tujuan dan Unsur Group to Group Exchange
Menurut Prayogo dan Silviana (2010), tujuan penggunaan metode pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) adalah memungkinkan siswa belajar lebih aktif serta melatih tanggung jawab dan kepemimpinan pada diri siswa, siswa juga akan termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar dan semua siswa akan memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman. Selain itu melalui metode Group to Group Exchange (GGE) siswa diharapkan mampu berinteraksi secara terbuka, berdialog, dan interaktif di bawah bimbingan guru dan tutor sebaya, sehingga siswa termotivasi untuk menguasai bahan ajar yang disajikan.
Strategi pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) merupakan pembelajaran yang berpegang pada konsep belajar aktif (active learning) yang merupakan langkah cepat dan menyenangkan. Menurut Arini (2013), terdapat beberapa unsur yang harus diterapkan dalam pelaksanaan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE), yaitu:
- Saling ketergantungan positif.
- Tanggung jawab perseorangan.
- Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain.
- Komunikasi antar anggota.
- Evaluasi proses kelompok.
Langkah-langkah Group to Group Exchange
Menurut Silberman (2013), prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) adalah sebagai berikut:
- Pilihlah sebuah topik yang mencakup perbedaan ide, kejadian, posisi, konsep, dan pendekatan untuk ditugaskan. Sebelum pembelajaran dimulai, tentukanlah topik dan jumlah topik yang dapat digunakan oleh siswa untuk saling berdiskusi dan bertukar informasi. Topik haruslah sesuatu yang mengembangkan sebuah pertukaran pandangan atau informasi.
- Bagilah kelas ke dalam kelompok sesuai jumlah tugas, 2 sampai 4 kelompok cocok untuk aktivitas ini.
- Berikan cukup waktu untuk mempersiapkan penyajian topik yang telah mereka kerjakan.
- Ketika fase persiapan selesai, mintalah kelompok memilih seorang juru bicara. Undanglah setiap juru bicara menyampaikan kepada kelompok lain.
- Setelah presentasi singkat, doronglah peserta didik bertanya pada presenter atau tawarkan pandangan mereka sendiri. Biarkan anggota juru bicara kelompok merespons.
- Lanjutkan sisa presentasi agar setiap kelompok memberikan informasi dan merespons pertanyaan serta komentar peserta.
- Lakukanlah evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan terutama terhadap materi atau topik pembelajaran yang dipelajari.
Adapun menurut Rosmaini dkk (2011), langkah-langkah yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan metode Group to Group Exchange (GGE) adalah sebagai berikut:
- Guru menyampaikan informasi secara singkat.
- Siswa diminta untuk duduk dalam kelompok masing-masing.
- Guru memerintahkan pada setiap perwakilan kelompok untuk mengambil LKS tentang topik yang akan dikerjakan sesuai dengan jumlah anggota kelompoknya.
- Siswa mempelajari dan mengerjakan soal-soal dalam LKS dengan kelompok masing-masing sesuai pembagian tugas yang telah diberikan guru. 2 kelompok membahas tentang topik I, 2 kelompok membahas topik II, 2 kelompok lainnya membahas topik III. Guru membimbing dan mengarahkan siswa tiap-tiap kelompok dalam menyelesaikan topik yang akan dipresentasikan.
- Setelah setiap kelompok selesai mengerjakan LKS, anggota dari 2 kelompok yang membahas topik I, kelompok dengan topik II dan kelompok yang membahas topik III akan di undi oleh guru untuk menentukan siapa yang akan menjadi juru bicara dari masing-masing topik yang berbeda.
- Guru memerintahkan juru bicara dari kelompok yang membahas topik I untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
- Kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dan mengajukan pertanyaan tentang topik I yang sedang disajikan. Anggota lain dari kelompok penyaji berkesempatan untuk memberikan tanggapan.
- Guru memerintahkan juru bicara dari kelompok yang membahas topik II untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok lain berkesempatan memberikan tanggapan dan mengajukan pertanyaan. Anggota kelompok penyaji berkesempatan untuk memberikan tanggapan. Kegiatan seperti ini juga akan dilakukan oleh kelompok yang membahas topik III.
Kelebihan dan Kekurangan Group To Group Exchange
Setiap model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu guru harus bisa menyesuaikan dengan kondisi kelas dan siswa yang dihadapi. Adapun kelebihan dan kekurangan pada model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) adalah sebagai berikut.
a. Kelebihan Group to Group Exchange
Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) yaitu:
- Membiasakan siswa bekerja sama, memberikan kesempatan pada mereka untuk mengembangkan sikap musyawarah dan tanggung jawab.
- Menimbulkan rasa kompetitif yang sehat.
- Guru tidak perlu mengawasi masing-masing murid cukup memperhatikan kelompok.
- Melatih ketua untuk melaksanakan tugas kewajiban sebagai siswa yang patuh peraturan.
- Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan potensinya.
- Menghormati pandangan atau tanggapan siswa lain.
- Karena siswa berperan sebagai guru untuk teman sekelasnya maka siswa harus kreatif dalam menyampaikan hasil diskusinya.
b. Kekurangan Group to Group Exchange
Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) yaitu:
- Sulit menyusun kelompok yang heterogen, terkadang siswa merasa tidak enak dengan anggota kelompok yang dipilih guru.
- Dalam kerja kelompok terkadang pemimpin kelompok sulit menjelaskan dan mengadakan pembagian kerja, anggota kelompok kadang-kadang tidak mematuhi tugas yang diberikan oleh pemimpin kelompok sering tidak terkendali sehingga menyimpang dari rencana yang telah ditentukan.
- Waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran relatif lama.
- Membutuhkan keberanian dan kesiapan siswa untuk menjadi juru bicara.
Daftar Pustaka
- Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Silberman, Melvin, L. 2013. Active Learning: 101 Cara Belajar Aktif. Jakarta: Indeks.
- Prayogo dan Siviana, A. 2010. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa dengan Pembelajaran Aktif Menggunakan Strategi Group to Group Exchange Melalui Bantuan Tutor Sebaya di Kelas X SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng Lamongan. Jurnal Semnas. Pendidikan Matematika dan Statistika UNIPA.
- Budimansyah, Dasim. 2009. PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Bandung: Ganesindo.
- Arini, Okta Dwi. 2013. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group To Group Exchange Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V SD. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.
- Rosmaini, S, dkk. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 1 Kuantan Hilir Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal Penelitian Pendidikan. Riau: Universitas Riau.