Variabel Penelitian - Definisi dan Jenis-Jenisnya

Variabel penelitian adalah karakter, atribut atau segala sesuatu yang terbentuk, atau yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian sehingga mempunyai variasi antara satu objek yang satu dengan objek yang lain dalam satu kelompok tertentu kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti.

Pengertian dan Jenis-jenis Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai (value). Variabel merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga dapat mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan penggunaan variabel, kita dapat dengan mudah memperoleh dan memahami permasalahan.

Berikut definisi dan pengertian variabel penelitian dari beberapa sumber buku: 

  • Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 
  • Menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian. 
  • Menurut Ibnu (2003), variabel penelitian adalah suatu konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori, atau kondisi. 
  • Menurut Hatch dan Farhady (1981), variabel penelitian adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. 
  • Menurut Sugiarto (2017), variabel penelitian adalah karakter yang dapat diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Maksud dari variabel tersebut adalah terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek yang lainnya dalam kelompok tertentu.


Jenis-jenis Variabel Penelitian 

Menurut Winarno (2013), Variabel dibeda-bedakan jenisnya berdasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab-akibat antar variabel, dapat diidentifikasi beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening. Hubungan antar variabel tersebut dalam penelitian ditunjukkan dalam gambar diagram di bawah ini.

Hubungan antara variabel dalam penelitian

Variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening. Adapun penjelasan masing-masing variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Variabel Terikat 

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output. Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan. Dalam eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan/dimainkan oleh pembuat eksperimen.

Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut: (1) Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), (2) Hubungan antara kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis pemain bola voli (Y). Bertolak dari dua contoh di depan, peneliti bertanya: apa yang akan terjadi pada Y jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam hal ini peneliti memandang Y sebagai variabel terikat, karena Y akan berubah sebagai akibat dari diubahnya X. Disebut dependent karena nilai Y akan berubah (terikat/ tergantung) pada nilai variabel bebas (X).

b. Variabel Bebas 

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel variabel terikat. Variabel bebas sering disebut juga dengan variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain.

Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut: (1) Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), (2) Hubungan antara kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis pemain bola voli (Y). Bertolak dari dua contoh di depan, peneliti bertanya: apa yang akan terjadi pada Y jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam hal ini peneliti memandang Y sebagai variabel terikat, karena Y akan berubah sebagai akibat dari diubahnya X. Disebut dependent karena nilai Y akan berubah (terikat/ tergantung) pada nilai variabel bebas (X).

c. Variabel Moderator 

Variabel moderator merupakan variabel antara, adalah sebuah tipe khusus variabel bebas, yaitu variabel bebas sekunder yang diangkat untuk menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan antara variabel bebas primer dan variabel terikat. Variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengungkap apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y tetapi ragu-ragu apakah hubungan antara X dan Y tersebut berubah karena variabel Z, maka Z dapat dianalisis sebagai variabel moderator.

c. Variabel Kontrol 

Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sekaligus dalam waktu yang sama. Beberapa di antara variabel tersebut harus dinetralkan pengaruhnya untuk menjamin agar variabel yang dimaksud tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel yang pengaruhnya harus dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol. Jadi, variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruhnya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel kontrol berbeda dengan variabel moderator. Penetapan suatu variabel menjadi variabel moderator adalah untuk dipelajari (dianalisis) pengaruhnya, sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk dinetralkan/disamakan pengaruhnya.

d. Variabel Antara (Intervening) 

Uraian tentang variabel di depan merupakan variabel-variabel yang konkret (nyata). Variabel bebas, variabel moderator, dan variabel kontrol masing-masing dapat dimanipulasi oleh peneliti dan dapat diamati (diukur) pengaruhnya terhadap variabel terikat. Apabila suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat ternyata tidak dapat diamati (diukur) karena terlalu abstrak, maka variabel tersebut biasanya dipandang sebagai variabel antara (intervening). Jadi variabel antara adalah faktor yang secara teoretik mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh variabel intervening terhadap variabel terikat hanya dapat diinferensikan berdasarkan pengaruh variabel bebas dan/atau variabel moderator terhadap variabel terikat.

e. Variabel Diskrit 

Variabel diskrit: disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni "ya" dan "tidak". Misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain: "wanita-pria", "hadir-tidak hadir", "atas-bawah". Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini yang dapat dioperasikan untuk menghitung frekuensi yang muncul, yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyatakan sebagai frekuensi. Dengan demikian data penelitian dengan variabel diskrit merupakan penanda kategori, yang tidak dapat dioperasikan berbentuk penambahan, pengurangan, perkalian atau pembagian. Keberadaannya terbatas pada penentuan sebagai frekuensi.

f. Variabel Kontinum 

Variabel kontinum dapat dipisahkan menjadi tiga jenis variabel kecil, yaitu: 

  1. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tata urutan berdasarkan tingkatan misalnya sangan tinggi, tinggi, pendek. Untuk sebutan lain adalah variabel "lebih kurang" karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding yang lain. Contoh: Agung terpandai, Nico pandai, Ganang tidak pandai.
  2. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya: Suhu udara di luar 31° C. Suhu tubuh kita 37° C. Maka selisih suhu adalah 6° C. Jarak Surabaya-Blitar 162 km, sedangkan Surabaya-Malang 82 km. Maka selisih jarak Malang-Blitar, yaitu 80 km. 
  3. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ratio memiliki harga nol mutlak yang dapat dioperasikan berbentuk perkalian sekian kali. Contoh: Berat Pak Rudi 70 kg, sedangkan anaknya 35 kg. Maka Pak Rudi beratnya dua kali anaknya.

Daftar Pustaka

  • Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  • Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Ibnu, S., Mukhadis, A dan Dasna, I.W. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang.
  • Hatch, E., dan Farhady, H. 1981. Research Design & Statistics for Applied Linguistics. Tehran: Rahnama Publications.
  • Sugiarto, M. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi.
  • Winarno. 2013. Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang: UM Press.
  • Siyoto, Sandu dan Sodik, M. Ali. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama