Indigo adalah seseorang yang memiliki karakteristik perilaku dan atribut psikologis yang unik, dengan ciri-ciri seperti memiliki intuisi kuat, cenderung hiperaktif, menarik diri dari lingkungan sosial, dan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang sistematis pada saat berbicara sehingga mengakibatkan perubahan perilaku pada orang yang mencoba berinteraksi dengan mereka (Carroll & Tober, 2006).
Istilah indigo berasal dari bahasa Spanyol yang artinya nila, yaitu jenis warna antara biru dan ungu. Indigo dikenalkan pertama kali pada tahun 1970 oleh Nancy Ann Torp, yaitu seorang parapsychologist, guru dan konselor. Nancy mengamati dan melakukan penelitian mengenai warna dari aura manusia dan maknanya yang kemudian menerbitkan sebuah buku berjudul Understanding Your Life Through Color.
Pada awal kemunculannya, anak indigo diasumsikan sebagai penderita suatu kelainan atau menderita suatu penyakit, mereka selalu dinilai sebagai pengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) yang dapat dikatakan sebagai gangguan hiperaktif dan kekurangan perhatian. Namun setelah dianalisia lebih lanjut, bahwa kemampuan luar biasa yang dimiliki mereka bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebagai kekuatan yang dimiliki sejak lahir.
Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi. Biasanya mereka tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Anak indigo juga sering menunjukkan perilaku memberontak terhadap suatu pemerintahan, tidak patuh terhadap aturan atau adat, kesulitan dalam mengelola emosinya sangat peka. Tidak jarang pula anak menunjukkan sikap yang sangat dingin dan tidak mempunyai perasaan.
Anak indigo belajar dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Anak indigo belajar dengan cara mereka sendiri karena anak indigo tidak suka terhadap hal yang bersifat ritual atau rutinitas. Sebagian besar anak indigo memiliki bakat secara artistik, karena peran otak kanan anak indigo yang dominan. Sulitnya beradaptasi, membuat mereka menjadi pendiam, dalam artian selalu lebih fokus terhadap masalah-masalah yang diderita dibandingkan memikirkan orang-orang yang tidak mempedulikan mereka.
Karakteristik Anak Indigo
Menurut Virtue (2011), terdapat beberapa karakteristik yang perlu diketahui tentang seseorang yang dianggap sebagai indigo, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Kondisi Fisik
Secara umum kondisi fisik anak indigo sama seperti anak normal lainnya. Mereka mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan yang sama, akan tetapi, sebagian besar anak indigo yang dilahirkan biasanya mereka menunjukkan proses perkembangan lebih cepat dibandingkan dengan anak normal. Anak indigo yang melakukan kegiatan fisik yang banyak dan terlalu kuat akan mengalami gangguan karena tubuh mereka sensitif. Beberapa anak indigo menunjukkan kemampuan yang lebih dalam bidang seni untuk mengekspresikan kreativitasnya, seperti menari, melukis, menulis, atau keterampilan lain dengan usaha yang besar.
b. Kondisi Emosi
Anak indigo mengolah emosi mereka dengan cara yang berbeda karena mereka memiliki harga diri yang tinggi dan integritas yang kuat. Secara emosi, anak indigo mudah bereaksi, sehingga terkadang mereka memiliki permasalahan dengan kemarahan. Anak indigo memiliki keinginan yang kuat dan mandiri dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua. Kondisi emosi anak indigo yaitu sensitif terhadap lingkungan sekitar, dapat mengetahui sesuatu yang tidak dapat dipersepsi pancaindera, serta lebih tertarik dengan alam daripada hal kemanusiaan.
c. Kemampuan Intelegensi
Anak indigo memiliki kemampuan tajam untuk mengamati dengan daya ingat yang baik. Keinginan untuk mengetahui sesuatu merupakan suatu kebutuhan bagi anak indigo. Anak indigo memiliki sifat kreatif dan mampu mengorganisasi dan mendata informasi dengan cepat dan membuat hubungan secara mental. Kemampuan tersebut menyebabkan anak indigo juga dianggap sebagai anak cerdas. Walaupun demikian, anak indigo berbeda dengan anak cerdas, karena anak indigo dapat melakukan sesuatu yang belum diajarkan, sedangkan anak cerdas dapat melakukan sesuatu setelah diajarkan. Selain itu, anak cerdas tidak memiliki kelebihan dibidang lain seperti anak indigo.
d. Kehidupan Sosial
Terdapat beberapa karakteristik kehidupan sosial anak indigo, diantaranya anak indigo seringkali tidak merasa cocok dengan anak seumuran dan lebih cocok dengan sesama indigo atau teman yang lebih dewasa. Anak indigo juga ada yang memperlihatkan kecenderungan ingin menarik diri berkumpul dengan orang lain, sehingga mereka dapat berdiam diri dengan berbagai pemikirannya. Anak indigo mendapat kesulitan dengan kedisiplinan otoritas, menolak mengikuti perintah, mudah bosan dengan pekerjaan rumah, dan mudah frustrasi dengan sistem ritual.
Ciri-ciri Anak Indigo
Adapun ciri-ciri seorang indigo dapat diketahui melalui tiga kriteria utama yang membedakan mereka dengan anak lain, yaitu rasional, spiritual dan mengalami ESP (Extra Sensory Perception). Penjelasan ketiga ciri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Rasional
Rasional berkaitan dengan kecerdasan dan IQ-nya harus 120-an keatas. Anak indigo juga cepat dalam mempelajari sesuatu yang baru. Hanya perlu diajarkan sedikit, kemudian ia akan mengembangkan sendiri, mereka bisa melakukan sesuatu yang belum diajarkan sepenuhnya. Mereka cerdas di sekolah dan seringkali menggunakan jalan pikiran yang tidak sama seperti apa yang diberikan gurunya di sekolah, mereka punya jalan sendiri dalam memecahkan masalah. Anak indigo kebanyakan menggunakan otak kanan secara dominan. Artinya adalah mereka berinteraksi dengan dunia dengan menggunakan hemisphere otak kanan, yang berfokus pada penglihatan, perasaan dan berhubungan dengan pelajaran nonverbal seperti musik, matematika, seni, filosofi, psikologi dan psychic. Mereka cerdas dan kreatif, namun bersifat sulit diatur pada kekuasaan dan sistem secara umum.
b. Spiritual
Spiritual merupakan kegiatan yang berhubungan dengan roh atau spirit. Kepercayaan spiritual meliputi pemahaman akan kekuatan yang lebih besar dari diri dan merasa terhubung dengan kekuatan tersebut. Agama dan spiritualitas saling berhubungan, namun merupakan konstruk yang independen. Anak indigo adalah anak-anak yang sangat tertarik dengan Tuhan. Aspek dalam agama ada dua, yaitu ritual dan spiritual. Mereka tertarik dengan agama dan spiritualitas mereka sendiri, mereka tidak terpaku hanya pada ritual. Mereka sangat sensitif terhadap energi, melihat, merasakan hal-hal yang tidak lazim serta memiliki pendapat tersendiri mengenai Tuhan dan juga mengenai siapa diri mereka. Mereka sangat sensitif terhadap keyakinan spiritual yang tidak logis dan juga kepada orang-orang yang mengatakan satu hal tetapi juga melakukan hal yang sebaliknya.
c. Pengalaman ESP (Extra Sensory Perception)
Pengalaman ESP termasuk ke dalam bidang parapsychology. Parapsychology adalah studi mengenai fenomena psychic, yang merupakan pertukaran informasi atau interaksi antara organisme dan lingkungannya, tanpa menggunakan kelima panca indera. Pengalaman paranormal sehari-hari merupakan sesuatu yang spontan karena muncul di saat yang tidak diduga dan tanpa adanya keinginan yang disengaja akan munculnya pengalaman tersebut. Pengalaman ESP yang biasa dialami oleh indigo adalah mengetahui pikiran orang lain, mengetahui kejadian di suatu tempat atau masa depan dan melihat mahluk halus. Setiap orang bisa mengalami ESP, tapi tidak semua orang sadar akan hal itu.
Jenis dan Tipe Indigo
Menurut Carroll dan Tober (2006), terdapat beberapa jenis atau tipe indigo yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
1. Humanis
Indigo dengan tipe humanis akan lebih mudah bekerja sama dengan orang yang ia temui. Perilaku menonjol saat ini adalah hiperaktif sehingga kelak perhatiannya mudah tersebar. Indigo dengan tipe humanis juga sangat berjiwa sosial, ramah dan memiliki pendapat yang kokoh. Mereka akan berbicara kepada siapa saja dan kapan kapan saja. Kadang mereka juga kikuk dengan tubuh mereka, seperti berlari menabrak dinding karena mereka lupa mengerem. Mereka tidak tahu bagaimana bermain dengan satu mainan. Mereka harus selalu diingatkan akan sesuatu yang harus mereka kerjakan, karena mereka mudah beralih perhatian. Indigo dengan tipe humanis umumnya cocok dengan profesi seperti dokter, pengacara, guru, tenaga penjual, pebisnis, dan politikus.
2. Konseptual
Anak indigo dengan tipe konseptual akan lebih menikmati dalam bekerja sendiri dengan proyek-proyek yang ia ciptakan sendiri. Sementara itu perilaku yang menonjol yang ada dalam diri anak indigo tipe konseptual adalah ia suka mengontrol perilaku orang lain. Indigo konseptual lebih tertuju pada proyek daripada orang. Mereka akan menjadi arsitek, designer, astronot, pilot, dan perwira militer masa depan. Tubuh mereka tidak kikuk, dan mereka sering sangat atletis saat anak-anak. Mereka memiliki masalah pengendalian, dan orang yang mereka coba kendalikan adalah ibu mereka, jika mereka adalah anak laki-laki. Anak perempuan mencoba mengendalikan ayah mereka. Jika mereka tidak melakukannya, itu adalah sebuah masalah. Indigo jenis ini memiliki kecenderungan terhadap kecanduan akan suatu hal.
3. Artis dan Seniman
Tipe artis atau seniman merupakan sifat anak indigo yang salah satunya adalah menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan dunia seni. Perilaku yang menonjol yang ada dalam diri anak tipe ini adalah sensitif dan kreatif. Ia mampu menunjukkan minat dalam dirinya sekaligus dalam 5 atau 6 bidang seni, namun beranjak remaja minat terfokus hanya pada satu bidang saja yang telah dikuasainya dengan baik. Indigo ini jauh lebih peka dan sering kali lebih kecil ukuran tubuhnya, meskipun tidak selalu. Mereka lebih tertuju pada seni. Mereka kreatif, dan akan menjadi para guru dan seniman masa depan. Apa saja yang mereka masuki, mereka akan berada pada sisi kreatifnya.
4. Interdimensional
Pada indigo dengan tipe intermensional, diyakini bahwa kelak anak indigo akan menjadi seseorang yang berbakat dalam bidang filsuf atau menjadi pemuka agama. Pada anak yang mempunyai tipe intermensional ini dalam usia 1-2 tahun, orang tua merasa tidak perlu untuk mengajarkan apa pun karena ia sudah mengetahuinya. Mereka adalah orang yang membawa filosofi dan agama baru ke dunia. Mereka bisa menjadi penggertak karena mereka jauh lebih besar dan karena mereka tidak dapat menyesuaikan diri seperti ketiga tipe lainnya. Mereka adalah tipe indigo yang bisa menembus dimensi lain.
Permasalahan Anak Indigo
Terdapat beberapa permasalahan yang akan ditemukan dalam pola pengasuhan anak indigo, antara lain adalah sebagai berikut:
- Sulit untuk bersosialisasi. Sulitnya bersosialisasi, diakibatkan kurangnya dukungan moral dari masyarakat dan orang tua, sehingga merasa diasingkan. Peran dan dukungan dari orang tua dan masyarakat sangat penting terhadap anak-anak ini. Peranan tersebut setidaknya mampu membantu untuk merubah kebiasaan ataupun kepribadian mereka yang mulanya tidak senang untuk diatur, agresif, susah untuk bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya.
- Dikucilkan. Anak Indigo dikucilkan dalam kesehariannya, karena selalu menjadi orang tua bagi orang-orang yang ada di sekitarnya, terutama orang-orang terdekat. Nasehat-nasehat yang selalu dikeluarkan, membuat orang lain menjadi kesal dan menjauh. Posisi ini menyebabkan mereka lebih memilih untuk berdiam diri merenungi apa yang mereka bayangkan dan mereka lihat.
- Dianggap aneh. Kebanyakan anak indigo diasumsikan sebagai anak yang aneh, karena dengan tingkah laku dan pola pikir yang dinilai tidak wajar sebagai anak-anak. Sehingga dengan keadaan mereka yang sekarang ini, mereka akan selamanya diasumsikan anak yang aneh, maka dari itu perlu adanya pengertian orang tua dan orang-orang di sekitar mereka untuk tidak terlalu memposisikan mereka sebagai anak yang aneh di lingkungannya sendiri.
- Kesulitan tidur. Kesulitan tidur yang dialami oleh anak indigo, karena mereka selalu mendengar suara-suara yang mengganggu, penglihatan-penglihatan yang aneh, melihat penderitaan alam dan pemikiran-pemikiran idealis. Hal ini perlu adanya penerapan dan konsultasi bagi para orangtua maupun mereka untuk mencari solusi penyelesaian masalahnya, agar masalah yang diderita oleh mereka tidak semakin kompleks.
Cara Pengasuhan Anak Indigo
Adapun cara atau pola pengasuhan yang dapat dilakukan kepada anak indigo yaitu dengan melakukan beberapa hal atau tindakan sebagai berikut:
1. Membantu mencari solusi dan selalu berinteraksi
Dalam hal ini, orangtua berperan penting untuk membantu mencari solusi, bagaimana memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, agar anak-anak ini tidak selalu diasumsikan sebagai anak yang aneh dan dijauhi oleh orang-orang. Maka dari itu berinteraksi secara khusus terhadap anak-anak ini sangat berpengaruh bagi orangtua dalam hal mengubah perlakuan dan pengasuhan terhadap mereka guna mencapai keseimbangan dalam kehidupan anak-anak ini nantinya.
2. Mengubah sikap, perilaku dan kebiasaan mereka
Untuk membantu merubah perilaku, sikap, dan kebiasaan yang tidak wajar sebagai anak-anak pada umumnya, perlu adanya dukungan dan pengertian para orangtua untuk mengubah cara pandangnya orang-orang disekitar anak-anak ini, agar nantinya tidak menyudutkan dan membebaninya. Orang tua pun perlu memperluas pengetahuan hal-hal yang mengenai penanganan anak-anak indigo, agar tidak terjadi kesalahpahaman, bagi masyarakat maupun orangtua terhadap anak-anak ini nantinya.
3. Menjelaskan secara khusus
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan masalah yang semakin kompleks, perlu adanya pendekatan dan penjelasan yang khusus bagi anak-anak ini. Mengembangkan rasa kepercayaan diri terhadap mereka pun sangat penting bagi orangtua, serta memberitahu terhadap mereka bahwa kemampuan yang dimiliki olehnya adalah kelebihan yang tidak dimiliki orang-orang pada umumnya. Pandangan negatif terhadapnya adalah pandangan kasih sayang yang penuh perhatian terhadapnya.
4. Mengantisipasi permasalahan yang semakin kompleks
Untuk mengatasi permasalahan yang semakin kompleks, orangtua perlu mendukung dan membantu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi anak-anak ini. Dengan adanya dukungan dan bantuan orangtua setidaknya dapat mengurangi beban dan masalah yang dihadapi oleh anak-anak ini. Berkomunikasi dan bekerjasama dengan mereka pun sangat penting untuk menjalin hubungan yang lebih baik, dengan hubungan dan kebersamaan antara orangtua dengan anak yang baik, dapat membantu untuk mengantisipasi masalah yang semakin kompleks.
5. Menghindari perasaan negatif
Menghindari perasaan negatif, dapat membantu mereka untuk menjadi anak-anak yang lebih baik. Untuk menjadikan mereka anak-anak yang lebih baik, perlu adanya pemahaman dan pengetahuan mengenai mereka, serta dukungan moral yang mampu menaikkan derajat mereka sebagai anak-anak pada umumnya di mata masyarakat dan dapat diterima di lingkungan mereka tinggal. Selain itu untuk menghindari perasaan negatif, masyarakat maupun orangtua setidaknya mampu menghindari pesan-pesan yang mampu merusak pertumbuhan, pembelajaran, perjuangan, dan kreativitas, untuk hidup lebih baik serta tidak menghalangi perkembangan secara keseluruhan.
Daftar Pustaka
- Carroll dan Tober. 2006. The Indigo Children. Jakarta: Buana Ilmu Populer kelompok Gramedia.
- Virtue, Dorren. 2001. Indigo Challenge. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.