Metode Eksperimen - Pengertian, Tujuan, Jenis, Prosedur dan Tahapan

Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati dan mengalami prosesnya, membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya, kemudian hasil pengamatan dan percobaan tersebut disampaikan ke kelas untuk dievaluasi bersama. Melalui metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, menarik pembuktian, dan mengambil kesimpulan sendiri dari proses yang dilakukan.

Metode Eksperimen (Pengertian, Tujuan, Jenis, Prosedur dan Tahapan)

Metode eksperimen merupakan suatu percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Metode eksperimen merupakan suatu cara penyajian pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung untuk membuktikan sebuah teori dari materi dari pembelajaran yang didapatkannya.

Tujuan metode eksperimen adalah untuk melatih siswa agar mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Melalui pembelajaran eksperimen, siswa dapat terlatih dengan cara berpikir ilmiah (scientific thinking). Metode eksperimen memberikan pengalaman kepada siswa untuk menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Pengertian Metode Eksperimen 

Berikut definisi dan pengertian metode eksperimen dari beberapa sumber buku: 

  • Menurut Sagala (2005), metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. 
  • Menurut Hamdayana (2016), metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Melalui metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri, mengeksplor lingkungan berdasarkan eksperimen yang dilakukan, mengamati suatu objek atau suatu fenomena. 
  • Menurut Asmani (2001), metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini, peserta didik diharapkan dapat sepenuhnya terlibat dalam perencanaan eksperimen, melakukan fakta, mengumpulkan data dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata. 
  • Menurut Djamarah dan Zain (2010), metode eksperimen adalah cara penyajian dimana siswa dapat melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Dalam proses belajar mengajar dengan metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, menarik membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai proses yang dialaminya. 
  • Menurut Suporno (2007), metode eksperimen adalah suatu metode mengajar yang mengajak supaya siswa melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah di pelajari itu memang benar.

Tujuan Metode Eksperimen 

Tujuan metode eksperimen adalah agar peserta didik dapat merancang, mempersiapkan, melaksanakan, melaporkan, membuktikan serta menarik kesimpulan dari berbagai fakta dan informasi yang didapat ketika mereka melakukan percobaan sendiri.

Menurut Moedjiono dan Dimyati (1992), beberapa tujuan dari metode eksperimen adalah:

  1. Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari berbagai fakta, informasi atau data yang berhasil dikumpulkan melalui pengamatan terhadap proses eksperimen yang dilaksanakan. 
  2. Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari fakta yang terdapat pada hasil eksperimen, melalui kegiatan eksperimen yang sama. 
  3. Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan hasil percobaan. 
  4. Melatih peserta didik menggunakan logika induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui kegiatan percobaan.

Sedangkan menurut Sumantri dan Permana (1999), tujuan pelaksanaan metode eksperimen adalah: 

  1. Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang telah diperoleh. 
  2. Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan percobaan.
  3. Melatih peserta didik agar menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik suatu kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan yang telah dilakukan.

Jenis-jenis Metode Eksperimen 

Menurut Suparno (2007), metode eksperimen dibagi menjadi dua jenis, yaitu eksperimen terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas. Adapun penjelasan ke dua jenis metode eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Eksperimen terbimbing 

Metode eksperimen terbimbing adalah metode yang seluruh jalannya percobaan telah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh peserta didik, baik dari langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal.

b. Eksperimen bebas 

Metode eksperimen bebas adalah metode eksperimen dimana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan terinci, dengan kata lain peserta didik harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta disimpulkan. Dengan percobaan bebas menantang peserta didik untuk merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi oleh arahan guru dan dapat membangun kreativitas peserta didik.

Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen 

Menurut Roestiyah (2012), beberapa prosedur yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan metode eksperimen adalah sebagai berikut: 

  1. Perlu dijelaskan kepada peserta didik tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen. 
  2. Memberi penjelasan kepada peserta didik tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. 
  3. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan peserta didik. Bila perlu dengan memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
  4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian peserta didik, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Langkah-langkah Metode Eksperimen 

Setelah prosedur pelaksanaan metode eksperimen sudah dilakukan, selanjutnya adalah pelaksanaan metode eksperimen melalui tahapan atau langkah-langkah sebagai berikut (Hamdayana, 2016): 

  1. Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 
  2. Pengamatan merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa yang terjadi saat eksperimen berlangsung.
  3. Hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya.
  4. Verifikasi, kegiatan untuk membuktikan dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan dan selanjutnya dapat melaporkan hasilnya. 
  5. Aplikasi konsep, merupakan kegiatan memberikan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan teori dan percobaan yang sudah dipelajari.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen 

Setiap metode pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan metode eksperimen. Menurut Hamdayana (2016), kelebihan dan kekurangan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan metode eksperimen 

Kelebihan atau keunggulan metode eksperimen adalah sebagai berikut: 

  1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
  2. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuan.
  3. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

b. Kekurangan Metode Eksperimen 

Kekurangan atau kelemahan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

  1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
  2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran. 
  3. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dengan teknologi.

Daftar Pustaka

  • Sagala, Sayiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Afabeta.
  • Hamdayana, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Diva Press.
  • Djamarah, S.B., dan Zain. A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
  • Moedjiono dan Dimyati. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
  • Sumantri, Mulyani  dan Permana, Johar. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
  • Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama