Dewasa Muda - Definisi, Aspek, Karakteristik, Tugas dan Perkembangan

Dewasa awal atau disebut juga dewasa muda (adult) adalah masa transisi dari remaja ke beranjak dewasa (emerging adulthood), yaitu periode umur 20 sampai dengan 40 tahun, dimana dalam rentang usia ini individu mengalami masa transisi, baik secara fisik (physically trantition), transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition) (Santrock, 1999).

Dewasa Muda (Definisi, Aspek, Karakteristik, Tugas dan Perkembangan)

Salah satu tahapan perkembangan yang paling dinamis sepanjang rentang kehidupan manusia adalah dewasa muda, sebab seseorang mengalami banyak perubahan-perubahan progresif secara fisik, kognitif, maupun psikososio-emosional, untuk menuju integrasi kepribadian yang semakin matang dan bijaksana. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru, maka dari itu orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa yang lain.

Menurut Hurlock (2012), seseorang dikatakan telah memasukkan dewasa awal apabila telah memiliki kekuatan tubuh secara maksimal, siap berproduksi, dan diharapkan telah memiliki kesiapan kognitif, afektif, dan psikomotor, serta dapat diharapkan memainkan peranya bersama dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Masa dewasa muda juga merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan diharapkan memainkan peran baru, keinginan-keinginan baru, mengembangkan sikap-sikap baru, dan nilai-nilai baru.

Seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau melibatkan kontak seksual. Peningkatan yang terjadi pada masa dewasa awal akan dimanifestasikan melalui berbagai macam hal, seperti sosialisasi yang luas, penelitian karier, semangat hidup yang tinggi, perencanaan yang jauh ke depan, dan sebagainya. Berbagai keputusan yang penting yang berkaitan dengan kesehatan, karier, dan hubungan antar pribadi juga akan dialami pada masa dewasa awal.

Aspek-aspek Dewasa Muda 

Menurut Dariyo (2004), aspek-aspek yang ditemukan dalam masa perkembangan dewasa awal adalah:

a. Kekuatan dan Energi 

Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seseorang dewasa muda berusaha menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembangkan diri menuju jalur karier. Kehidupan karier, sering kali menyita perhatian dan energi bagi seorang individu. Hal ini karena mereka sedang merintis dan membangun kehidupan ekonomi agar benar-benar mandiri dari orang tua. Selain itu, mereka yang menikah harus memikirkan kehidupan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, mereka memiliki energi yang tergolong luar biasa, seolah-olah mempunyai kekuatan ekstra bila asyik dengan kerjanya.

b. Ketekunan 

Ketekunan merupakan salah satu kunci dari kesuksesan dalam meraih suatu karier pekerjaan. Karier yang cemerlang akan mempengaruhi kehidupan ekonomi yang baik pula; sebaliknya bila karier yang suram (gagal), kehidupan ekonomi seorang pun suram.

c. Motivasi 

Motivasi ialah dorongan yang berasal dari kesadaran diri sendiri untuk dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan (motivasi internal). Orang yang memiliki motivasi internal biasnya ditandai dengan usaha kerja keras tanpa dipengaruhi lingkungan eksternal.

Karakteristik Dewasa Muda 

Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja, sehingga karakteristik masa dewasa awal tidak jauh berbeda dari masa remaja. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Menurut Hurlock (2012), ciri-ciri atau karakteristik dewasa awal adalah sebagai berikut: 

  1. Masa dewasa sebagai masa pengaturan. Pada generasi terdahulu mereka memandang bahwa jika anak laki-laki dan wanita mencapai usia dewasa secara sah, maka hari-hari kebebasan telah berakhir dan saatnya untuk menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa. Seorang pria muda mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan menjadi kariernya, sedangkan wanita muda mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. 
  2. Masa dewasa sebagai usia reproduktif. Masa dewasa awal adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah tangga. Pada masa ini khususnya wanita, sebelum usia 30 tahun, merupakan masa reproduksi, dimana seorang wanita siap menerima tanggung jawab sebagai seorang ibu. Pada masa ini alat-alat reproduksi manusia telah mencapai kematangannya dan sudah siap untuk melakukan reproduksi. 
  3. Masa dewasa sebagai masa bermasalah. Pada masa dewasa rata-rata individu disibukkan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri dalam berbagai aspek utama kehidupan orang dewasa. Dalam tahun-tahun sejak usia hukum sampai usia tiga puluh tahun, kebanyakan laki-laki dan wanita berupaya menyesuaikan diri dalam kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua, dan karier mereka. Dalam dasawarsa 30-40 tahun penyesuaian diri lebih dipusatkan pada hubungan dalam keluarga, karena umumnya pada usia ini orang menyadari bahwa sulit untuk memilih pekerjaan lain atau mencoba-coba mengembangkan suatu kemampuan baru. 
  4. Masa dewasa sebagai masa ketegangan emosi. Ketegangan emosional sering kali ditampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada tercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam penyelesaian persoalan. 
  5. Masa dewasa sebagai masa komitmen. Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami perubahan tanggung jawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri, mereka menentukan pola hidup baru , memikul tanggung jawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun pola hidup, tanggung jawab dan komitmen baru ini mungkin akan berubah juga, namun pola-pola ini akan menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup, tanggung jawab, dan komitmen dikemudian hari. 
  6. Masa dewasa sebagai masa keterasingan sosial. Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karier, perkawinan dan rumah tangga, maka hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya masa remaja menjadi renggang dan keterlibatan dalam kelompok di luar rumah akan terus berkurang. 
  7. Masa dewasa sebagai masa perubahan nilai. Banyak nilai masa kanak-kanak dan remaja berubah karena pengalaman dan hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia dan karena nilai-nilai itu kini dilihat dari kacamata orang dewasa. Orang dewasa yang tadinya menganggap sekolah itu suatu kewajiban yang tidak berguna, kini sadar akan nilai pendidikan sebagai batu loncatan untuk meraih keberhasilan sosial, karier, dan kepuasan pribadi.

Perkembangan Fisik, Kognitif dan Sosial Dewasa Muda 

Menurut Santrock (2012), pada masa dewasa muda terjadi berbagai perkembangan dalam diri individu, yaitu:

a. Perkembangan fisik 

Individu dewasa muda diidentikkan sebagai masa puncak dari kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, juga fungsi sensorik dan motorik. Kekuatan fisik meningkat dari akhir usia 20-an hingga awal usia 30-an. Gerakan dan koordinasi tubuh, serta kemampuan sensorik seperti penglihatan dan pendengaran juga mencapai puncaknya pada masa dewasa muda.

b. Perkembangan kognitif 

Pada tahap ini, fungsi tubuh sudah berkembang sepenuhnya dan kemampuan kognitif terbentuk lebih kompleks. Pertumbuhan otak terus terjadi dan individu mulai menerapkan serta menggunakan pengetahuan dan kemampuan analisis mereka. Menurut Teori Piaget, terdapat perbedaan yang signifikan antara cara berpikir orang dewasa dan remaja. Dewasa memiliki cara berpikir yang lebih fleksibel serta dapat memahami bahwa pendapat dan langkah penyelesaian masalah itu beragam.

c. Perkembangan sosial dan emosional 

Beberapa individu fokus dalam mengembangkan karier. Mereka belajar untuk mencapai kecakapan yang mumpuni atau melatih diri dengan mengikuti organisasi. Teori Erikson mengatakan individu pada masa ini juga mengalami perkembangan psikososial dan ditandai dengan intimacy versus isolation yang terefleksikan pada perasaan dan pikiran untuk membuat komitmen dan membina hubungan.

Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Muda 

Menurut Monks, Knoers dan Haditono (2001), tugas-tugas perkembangan yang akan terjadi pada masa dewasa muda antara lain yaitu sebagai berikut:

  1. Memilih teman bergaul (sebagai calon suami/istri). Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual), sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya.
  2. Belajar hidup bersama suami/istri. Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling membantu membangun rumah tangga. 
  3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga. Masa dewasa yang memiliki waktu sekitar 20 tahun (20-40) dianggap sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikan minimal setingkat SLTA/SMU atau Universitas. Selain itu, sebagian besar diri mereka yang telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak tergantung lagi pada orang tua. Sikap mandiri ini merupakan sikap positif bagi mereka, karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga baru dan belajar mengasuh anak-anak.
  4. Mengelola rumah tangga. Setelah menjalani pernikahan, dia akan berusaha mengelola rumah tangganya. Dia akan berusaha membentuk, membina, dan mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup. 
  5. Mulai bekerja dalam suatu jabatan. Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya. 
  6. Mulai bertanggungjawab sebagai warga negara secara layak. Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. 
  7. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya. Masa dewasa awal ditandai juga dengan membentuk kelompok-kelompok sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.

Daftar Pustaka

  • Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
  • Santrock, John W. 2012. Life Span Development. Jakarta: Erlangga.
  • Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia.
  • Monks, Knoers, dan Haditono. 2001. Psikologi Perkembangan (Pengantar dalam berbagai bagiannya). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama