Homeschooling atau sekolah rumah adalah model pendidikan atau aktivitas belajar yang dilaksanakan di rumah atau di tempat lain selain di sekolah konvensional baik secara kolega (keluarga) maupun komunitas dimana dilakukan pengaturan sendiri terhadap penyelenggaraan pendidikan, tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar.
Istilah lain yang merujuk homeschooling adalah home education, home based learning atau sekolah mandiri. Homeschooling dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan, kebutuhan, dan potensi anak. Sistem pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar anak merasa senang, nyaman, tidak merasa dipaksa dan tidak merasa terbebani dalam belajar sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Berikut ini beberapa pengertian homeschooling dari beberapa sumber buku:
Posting Komentar (0)
Istilah lain yang merujuk homeschooling adalah home education, home based learning atau sekolah mandiri. Homeschooling dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan, kebutuhan, dan potensi anak. Sistem pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar anak merasa senang, nyaman, tidak merasa dipaksa dan tidak merasa terbebani dalam belajar sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Berikut ini beberapa pengertian homeschooling dari beberapa sumber buku:
- Menurut Saputra (2007:47), homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar dan terarah yang dilakukan oleh orang tua atau keluarga dengan proses belajar mengajar yang kondusif.
- Menurut Suryadi (2006:12), homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dengan penuh tanggung jawab dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
- Menurut Rachman (2007:18), homeschooling adalah sekolah yang diadakan di rumah. Sedangkan secara hakiki homeschooling adalah sebuah sekolah alternatif yang menempatkan anak sebagai subjek dengan pendekatan pendidikan secara At Home. Dengan pendekatan ini anak merasa nyaman. Mereka bisa belajar sesuai keinginan dan gaya belajar masing-masing; kapan saja dan di mana saja, sebagaimana ia tengah berada di rumahnya sendiri.
- Menurut Komariah (2007:4)), homeschooling adalah Proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua/ keluarga di rumah atau tempat-tempat lain, dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
- Menurut Sumardiono (2014:6), homeschooling adalah pendidikan yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga, dimana materi-materinya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Kekhasan dan kekuatan homeschooling paling besar adalah customized education, yakni pendidikan yang disesuaikan dengan potensi anak dan lingkungan yang ada di sekitar. Dalam homeschooling keragaman anak dihargai dan seorang anak tidak dituntut untuk seragam dan serupa.
Karakteristik Homeschooling
Menurut Muhtadi (2011), karakteristik pendidikan berbasis homeschooling adalah sebagai berikut:- Orientasi pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter pribadi dan perkembangan potensi bakat, dan minat anak secara ilmiah dan spesifik.
- Kegiatan belajar bisa terjadi secara mandiri, bersama orangtua, atau bersama guru pendamping.
- Orangtua memegang peranan utama sebagai guru, motivator, fasilitator, dinamisator, teman diskusi dan teman dialog dalam menentukan kegiatan belajar dan dalam proses kegiatan belajar.
- Keberadaan guru (tutor) lebih berfungsi sebagai pendamping dan pengarah minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya.
- Adanya fleksibilitas pengaturan jadwal kegiatan pembelajaran.
- Adanya fleksibilitas pengaturan jumlah jam pelajaran untuk setiap materi pelajaran (pembahasan tidak akan pindah ke topik lain jika anak belum dapat menguasainya dan anak diberi kesempatan secara lebih luas menentukan topik bahasan untuk setiap pertemuan).
- Pendekatan pembelajaran lebih bersifat personal dan humanis.
- Proses pembelajaran dilaksanakan kapan saja.
- Memberi kesempatan anak belajar sesuai minat, kebutuhan, kecepatan, dan kecerdasan anak.
- Tidak ada istilah anak tidak naik kelas, semua anak bisa naik kelas sesuai dengan kecepatan masing-masing.
Jenis-jenis Homeschooling
Menurut Mulyadi (2007:36), terdapat tiga jenis homeschooling, yaitu sebagai berikut:- Homeschooling tunggal, yaitu homeschooling yang dilaksanakan oleh orang tua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya. Homeschooling jenis ini diterapkan karena adanya tujuan atau alasan khusus yang tidak dapat diketahui atau dikompromikan dengan komunitas homeschooling lain.
- Homeschooling majemuk, yaitu homeschooling yang dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing. Alasannya terdapat kebutuhan-kebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan bersama.
- Komunitas Homeschooling, merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, sarana dan prasarana dan jadwal pembelajaran.
Metode dan Pendekatan Homeschooling
Metode atau pendekatan yang digunakan dalam program homeschooling antara lain adalah sebagai berikut (Abdulhak dan Suprayogi, 2012:82):- School at home. Pendekatan School at home merupakan model pendidikan yang sama dengan pendidikan yang diselenggarakan disekolah.
- United studies. Pendekatan United studies merupakan model pendidikan yang berbasis tema. Siswa tidak belajar per mata pelajaran, tetapi belajar melalui tema tertentu yang ditinjau dari berbagai mata pelajaran.
- Charlotte mason atau The living book approach. Pendekatan ini merupakan model pendidikan melalui pengalaman nyata.
- Classical. Pendekatan classical merupakan model pendidikan yang menggunakan kurikulum berstruktur berdasarkan tiga tahap perkembangan anak.
- Waldrorf. Pendekatan Waldorf merupakan model pendidikan yang berusaha menciptakan setting sekolah yang mirip keadaan rumah.
- Montessori. Pendekatan Montessori merupakan model pendidikan dengan mempersiapkan lingkungan yang alami agar dapat mendorong anak untuk berinteraksi dengan lingkungan.
- Electic. Pendekatan electic merupakan model pendidikan yang memberi kesempatan pada keluarga untuk mendesain sendiri program homeschooling yang sesuai, dengan cara memilih atau menggabungkan sistem yang ada.
Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling
Kelebihan homeschooling antara lain adalah sebagai berikut:- Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual bukan pembelajaran secara klasikal.
- Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin sehingga tidak selalu harus terbatasi untuk membandingkan dengan kemampuan tertinggi, rata-rata atau bahkan terendah.
- Terlindungi dari tawuran, kenakalan, NAPZA, pergaulan yang menyimpang, konsumerisme dan jajan makanan yang malnutrisi.
- Lebih bergaul dengan orang dewasa sebagai panutan. Lebih disiapkan untuk kehidupan nyata.
- Lebih didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, rekreasi/olahraga keluarga.
- Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia nyata disertai kebebasan berpendapat, menolak atau menyepakati nilai-nilai tertentu tanpa harus merasa takut untuk mendapat celaan dari teman atau nilai kurang.
- Membelajarkan anak-anak dengan berbagai situasi, kondisi dan lingkungan sosial.
- Masih memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam belajarnya.
- Customized, sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.
- Lebih memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum.
- Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah.
- Lebih siap untuk terjun di dunia nyata (real world) karena proses pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya.
- Kesesuaian pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif terlindung dari paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, drug, konsumerisme, pornografi, mencontek, dsb).
- Kemampuan bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur (vertical socialization).
- Biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan keadaan orang tua.
- Anak-anak yang belajar di homeschooling kurang berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat.
- Sekolah merupakan tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk bersaing dan mencapai keberhasilan setinggi-tingginya.
- Homeschooling dapat mengisolasi peserta didik dari kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan individu.
- Apabila anak hanya belajar di homeschooling, kemungkinan ia akan terisolasi dari lingkungan sosial yang kurang menyenangkan sehingga ia akan kurang siap untuk menghadapi berbagai kesalahan atau ketidakpastian.
- Butuh komitmen dan keterlibatan tinggi dari orang tua.
- Sosialisasi seumur (horizontal socialization) relatif rendah dibandingkan anak sekolah karena anak homeschooling lebih terekspos dengan sosialiasi lintas umur (vertical socialization).
- Ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim (team work), organisasi, dan kepemimpinan.
- Perlindungan orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks yang tidak terprediksi.
Daftar Pustaka
- Saputra, Abe. A. 2007. Rumahku Sekolahku. Yogyakarta: Graha Pustaka.
- Suryadi, Ace. 2006. Pembinaan dan Penyelenggaraan Komunitas Sekolah Rumah sebagai Satuan Pendidikan Kesetaraan. Jakarta.
- Rachman, Arief. 2007. Homeschooling: Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku. Jakarta: Kompas.
- Komariah, Yayah. 2007. Homeschooling Tren Baru Sekolah Alternatif. Jakarta: Sakura Publishing.
- Sumardiono. 2014. Apa Itu Homeschooling? Jakarta: Panda Median.
- Muhtadi, Ali. 2011. Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah Rumah. Jurnal Pendidikan.
- Mulyadi, Seto. 2007. Homeschooling Keluarga kak-Seto. Bandung: Kaifa
- Abdulhak, Ishak dan Suprayogi, Ugi. 2012. Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal. Jakarta: Rajawali Pers.
Tags:
Pendidikan