Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang diikuti oleh siswa dengan bekerja secara langsung di dunia usaha atau dunia industri (DU/DI), secara sistematik dan terarah dengan supervisi yang kompeten di bidangnya dengan tujuan memperoleh pengalaman dan kecakapan penguasaan keahlian di suatu bidang hingga mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Praktik kerja lapangan merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang biasa dikenal juga dengan istilah Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). Prakerin mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004. Dalam dinamikanya sampai saat ini kurikulum SMK 2013 edisi revisi diberlakukan dengan nama Praktik Kerja Lapangan dengan masa pelaksanaan 6-10 bulan, dimana dahulu hanya 3 bulan saja.
Praktik kerja lapangan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Dimana para siswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Praktik kerja lapangan merupakan suatu langkah nyata (substansial) untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu.
Berikut definisi dan pengertian Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari beberapa sumber buku:
- Menurut Hamalik (2001), praktik kerja lapangan adalah modal pelatihan yang di selenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan.
- Menurut Catur (2013), praktik kerja lapangan adalah suatu bentuk kegiatan yang diikuti oleh siswa dengan bekerja langsung dimana dunia kerja secara terarah dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap dan keterampilan sesuai dengan cara belajar langsung di DU/DI.
- Menurut Pratama dkk (2018), praktik kerja lapangan adalah suatu tahap profesional di mana seorang siswa (peserta) yang hampir menyelesaikan studi (pelatihan) secara formal bekerja di lapangan dengan supervisi oleh seorang administrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab.
- Menurut Djojonegoro (1998), praktik kerja lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Menurut Hamalik (2001), praktik kerja lapangan bertujuan untuk mempersiapkan dan membina tenaga kerja baik struktural maupun fungsional yang memiliki kemampuan melaksanakan loyalitas, kemampuan melaksanakan dedikasi dan kemampuan berdisiplin yang baik.
Menurut Djojonegoro (1998), tujuan praktik kerja lapangan antara lain yaitu sebagai berikut:
- Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
- Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja.
- Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas profesional, dengan memanfaatkan sumber daya pelatihan yang ada di dunia kerja.
- Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
Praktik kerja lapangan bertujuan agar lulusan memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, meningkatkan disiplin kerja dan memberikan penghargaan terhadap pengalaman kerja. Melalui program praktik kerja lapangan, pengalaman dan wawasan peserta didik mengenai dunia kerja akan bertambah sehingga kesiapan kerja peserta didik akan lebih baik.
Adapun menurut buku pedoman pelaksanaan prakerin (2016), tujuan praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
- Memperkenalkan dunia usaha/industri kepada peserta didik.
- Memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik dalam mengaplikasikan kejuruan yang diperoleh dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di dunia usaha/dunia industri.
- Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif dan dapat langsung bekerja dibidangnya setelah melalui pendidikan dan latihan berbasis kompetensi.
- Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta didik sehingga memiliki daya saing tenaga kerja dipasar kerja global.
- Menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warga Negara yang produktif.
- Menumbuh kembangkan nilai-nilai yang diterapkan dalam hal kedisiplinan dalam bekerja.
- Mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi beradaptasi dalam lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahliannya.
- Untuk menanamkan jiwa entrepreneurship.
Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Manfaat praktik kerja lapangan bagi siswa adalah untuk memperoleh pengalaman di dunia kerja dan menumbuhkan rasa percaya diri. Selain itu, melalui praktik kerja lapangan siswa dapat melatih dan menunjang skill yang telah dipelajari di sekolah untuk diterapkan, dapat menghayati dan mengenal lingkungan kerja sehingga siswa siap kerja di dunia usaha maupun dunia industri setelah lulus dari sekolah.
Menurut Hamalik (2001), manfaat praktik kerja lapangan antara lain adalah sebagai berikut:
- Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilan-keterampilan manajemen dalam situasi lapangan yang aktual. Hal ini penting dalam rangka belajar menerapkan teori, konsep atau prinsip yang telah dipelajari sebelumnya.
- Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga hasil penelitian bertambah luas.
- Siswa berkesempatan memecahkan berbagai masalah manajemen di lingkungan lapangan dengan mendayagunakan kemampuannya.
- Mendekatkan dan menjembatani penyiapan siswa untuk terjun ke bidang tugasnya setelah menempuh program pelatihan praktik kerja lapangan.
Adapun menurut Firdaus (2012), beberapa manfaat dari pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut:
- Memberikan bekal keahlian yang profesional untuk terjun kelapangan kerja dan untuk bekal pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
- Rentang waktu untuk mencapai keahlian profesional lebih singkat, karena setelah selesai prakerin tidak perlu mengikuti latihan lanjutan untuk mencapai keahlian siap pakai.
- Keahlian yang diperoleh dari program prakerin dapat mengangkat harga dan percaya diri dalam mendorong mereka untuk meningkatkan keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Menurut Wena (2011), tahapan pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Secara garis besar kegiatan pelatih dalam tahap ini adalah mempersiapkan lembar kerja, menjelaskan tujuan pembelajaran dan pelatihan, menjelaskan arti pentingnya, membangkitkan minat peserta didik, menilai dan menerapkan kemampuan awal peserta didik. Secara pokok kegiatan pelatih dalam tahap ini adalah merencanakan, menata, dan memformulasikan kondisi-kondisi pembelajaran dan pelatihan sehingga ada kaitan secara sistematis dengan strategi yang akan diterapkan.
b. Peragaan
Dalam tahap ini pelatih atau instruktur sudah mulai memasuki tahap implementasi. Dengan demikian, penggunaan strategi pembelajaran dan pelatihan yang tepat harus mulai dipertimbangkan. Variabel strategi pembelajaran dan pelatihan yang perlu mendapat penekanan adalah strategi penyampaian. Dalam tahap peragaan, strategi penyampaian yang digunakan harus disesuaikan dengan media pembelajaran dan pelatihan praktik tersedia.
c. Peniruan
Pada tahap peniruan peserta didik melakukan kegiatan kerja menirukan aktivitas kerja yang telah diperagakan oleh guru. Hal yang perlu diperhatikan yaitu variabel strategi kerja yang sesuai dengan strategi pengelolaan dan pengorganisasian pembelajaran serta pelatihan praktik. Peserta didik harus sudah mampu memahami dan melakukan kegiatan kerja sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pelatihan praktik.
d. Praktik
Jika Peserta didik sudah mampu memperagakan cara kerja dengan baik, terdapat langkah berikutnya yaitu dengan pelaksanaan kegiatan praktik. Pada tahap ini peserta didik mencoba untuk mengulangi aktivitas kerja yang baru dipelajari sampai ketrampilan kerja yang dipelajari benar-benar sudah sepenuhnya dikuasai. Perlu diperhatikan hal penting yang harus untuk dilakukan dan diperhatikan pelatih dalam tahap ini adalah pengaturan strategi pengelolaan dan pengorganisasian pembelajaran dan pelatihan praktik, sehingga benar-benar mampu melakukan kegiatan belajar praktik secara optimal.
e. Evaluasi
Tahap akhir yaitu evaluasi, bagian pada tahap ini juga penting sebagai akhir dari proses pembelajaran dan pelatihan, dengan adanya evaluasi maka peserta didik akan mulai mencari tahu dan mengetahui kemampuannya secara jelas, baik dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelatihannya. Bagi pelatih tahap ini menjadi salah satu yang penting karena dengan hasil evaluasi dapat terlihat seberapa jauh tujuan yang sudah ditetapkan dan tercapai. Tahap evaluasi ini juga dapat menjadi sebuah pemahaman tentang kelemahan dari strategi pembelajaran dan pelatihan yang sebelumnya sudah diajarkan. Sehingga hasil dari evaluasi juga dapat berfungsi menjadi salah satu teknik untuk memperbaiki program pembelajaran dan pelatihan.
Penilaian Praktik Kerja Lapangan
Penilaian praktik kerja lapangan adalah upaya menafsirkan hasil pengukuran dengan cara membandingkannya terhadap patokan tertentu yang telah disepakati. Menurut Asiyah (2017), terdapat dua poin utama yang dinilai dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, yaitu:
- Penilaian hasil belajar, yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian penguasaan hasil belajar siswa berdasarkan program yang berlaku, dilaksanakan pada akhir satuan waktu tertentu.
- Penilaian penguasaan keahlian, yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan seseorang terhadap kemampuan-kemampuan yang diprasyaratkan untuk dinyatakan ahli dan berwenang melaksanakan tugas/pekerjaan tertentu, berdasarkan ketentuan dan standar yang berlaku di industri kerja.
Menurut Hamalik (2001), unsur-unsur penilaian praktik kerja lapangan antara lain adalah sebagai berikut:
- Pengalaman praktis. Memberikan pengalaman-pengalaman secara konkret dan realistis dimana siswa akan bekerja pada kehidupan yang sesungguhnya.
- Kerja produktif. Menimbulkan pengertian tentang pentingnya kerja produktif baik bagi dirinya sendiri maupun untuk kepentingan masyarakat, perkembangan teknologi memerlukan peningkatan spesialisasi yang lebih tinggi.
- Work-Connected Activity. Menjelaskan kesesuaian hubungan pekerjaan yang dilakukan di dunia kerja dengan materi yang telah diterima di sekolah.
- Mempelajari kecakapan dasar. Sebagai landasan untuk jabatan pekerjaan masa depan dan sebagai orientasi umum terhadap dunia pekerjaan, juga dapat dikembangkan apabila program kerja itu direncanakan sebaik-baiknya.
- Familiar dengan proses kerja dan alat kerja. Menjadi familier dan tidak asing dalam menggunakan berbagai macam alat kerja yang dipakai selama melaksanakan praktik kerja.
- Membangun kebiasaan dan kecakapan kerja. Perlu membangun kebiasaan-kebiasaan kerja, kecakapan-kecakapan kerja dan sikap yang diinginkan dalam situasi kerja, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan bimbingan jabatan.
- Mengembangkan tanggung jawab sosial. Sikap-sikap yang berhubungan dengan civic competence dan vocational productivity.
- Menghargai kerja dan para pekerja. Menghargai setiap pekerjaan yang dilakukan dan menghormati para pekerja lain di lapangan kerja merupakan etika seorang pekerja yang baik.
Daftar Pustaka
- Djojonegoro, Wardiman. 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: Jayakarta Agung
- Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
- Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.