Kampanye adalah suatu aktivitas komunikasi atau kegiatan penyampaian informasi yang dilakukan secara terencana untuk mendidik, meyakinkan, mempengaruhi serta mengambil simpati individu atau masyarakat menggunakan berbagai media untuk memenuhi target dalam satuan waktu tertentu.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang pemilihan umum DPR, DPD, DPRD, kampanye adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program peserta pemilu. Pada dasarnya kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi, yaitu mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan.
Berikut definisi dan pengertian kampanye dari beberapa sumber buku:
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang pemilihan umum DPR, DPD, DPRD, kampanye adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program peserta pemilu. Pada dasarnya kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi, yaitu mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan.
Berikut definisi dan pengertian kampanye dari beberapa sumber buku:
- Menurut Cangara (2011), kampanye adalah aktivitas komunikasi yang ditujukan untuk memengaruhi orang lain agar ia memiliki wawasan, sikap dan perilaku sesuai dengan kehendak atau keinginan penyebar atau pemberi informasi.
- Menurut Rogers dan Storey (1987), kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
- Menurut Ruslan (2007), kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya.
- Menurut Venus (2004), kegiatan kampanye adalah aktivitas yang terorganisir dan mengandung suatu proses komunikasi untuk mempengaruhi, membujuk, memotivasi, menciptakan dampak bagi masyarakat serta bertujuan jelas dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
- Menurut Nimmo (2011), kampanye adalah sebuah bentuk persuasi massa dimana seorang komunikator politik memberikan himbauan kepada massa baik melalui hubungan tatap muka ataupun melalui jenis media berperantara yaitu media elektronik, media cetak, atau poster.
Jenis-jenis Kampanye
Menurut Venus (2004), berdasarkan tujuannya kampanye dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:- Kampanye Sosial. Adalah suatu kegiatan berkampanye yang mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan, dana bersifat non komersil. Tujuan dari kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi.
- Kampanye Bisik. Yaitu kampanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara serentak dengan menyiarkan kabar angin.
- Kampanye Promosi. Adalah kegiatan kampanye yang dilaksanakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan dan sebagainya.
- Kampanye Politik. Yaitu kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi tentang apa dan bagaimana suatu partai, program maupun visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan dipilih atau tidak.
- Product Oriented Campaign. Kegiatan kampanye ini berorientasi pada produk dan bertujuan komersial, Aktivitas kampanye yang dilakukan biasanya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial sebagai salah satu cara membangun image yang baik bagi suatu perusahaan.
- Candidate-Oriented Campaign. Atau biasa disebut dengan kampanye politik. Lebih mengacu pada kampanye yang berorientasi utama seorang kandidat demi kepentingan politik. Dengan dilatarbelakangi sebuah tujuan yaitu memperoleh dukungan dalam melaksanakan suatu kegiatan politik.
- Ideological or Cause Oriented Campaign. Kampanye yang mempunyai orientasi tujuan yang bersifat khusus. Kampanye ini memiliki tujuan yang jelas dan spesifik akan adanya perubahan berdimensi sosial. Yang secara langsung maupun tidak langsung melibatkan lapisan masyarakat. Kegiatan kampanye biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga sosial non-profitable.
- Kampanye tatap muka. Kampanye yang dilakukan oleh tokoh utama masyarakat untuk memperkuat golongan yang setia serta mempublikasikan gaya pribadi. Bentuk kampanye tatap muka berupa orasi kandidat, debat kandidat dan blusukkan atau terjun lapangan langsung yang dilakukan oleh kandidat.
- Kampanye Elektronik. Media elektronik termasuk saluran atau media kampanye massa. Yang termasuk media elektronik adalah radio dan televisi, namun telepon (handphone) juga merupakan alat komunikasi politik yang penting. Saat ini handphone sudah menjadi inovasi dalam komunikasi elektronik yang juga mempunyai akibat terhadap bidang politik.
- Kampanye Cetak. Kampanye cetak masih merupakan alat utama kandidat politik untuk berkomunikasi dengan khalayak massa. Kepustakaan kampanye (poster, sebaran, brosur, foto, dsb.) masih tetap merupakan bagian bagi politik kontemporer seperti bagi pembicara politik di atas unggul pada zaman pionir.
Teknik Komunikasi Kampanye
Menurut Ruslan (2007), terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk melaksanakan sebuah kegiatan kampanye, yaitu:- Partisipasi, yaitu teknik yang mengikutsertakan audien agar memberi perhatian lebih ke dalam suatu kegiatan.
- Asosiasi, mengaitkan kampanye dengan suatu peristiwa atau fenomena yang sedang menjadi sorotan atau sedang terjadi pada waktu sekarang.
- Integratif, menggunakan kata-kata kita, kami, anda sekalian dengan tujuan menyatukan kepentingan semua pihak.
- Teknik Ganjaran, mempengaruhi dengan ganjaran baik itu manfaat (reward) maupun ancaman (threat).
- Teknik penataan patung es, menggunakan penggambaran yang indah, enak dilihat, dibaca, dan didengar.
- Empati, menempatkan diri pada suatu posisi/peristiwa.
- Koersi, melibatkan unsur paksaan sehingga dapat menimbulkan kekhawatiran tertentu apabila tidak dilakukan.
- Awareness, publik dilibatkan dalam proses kognitif pada level pengertian yang baru. Level ini dapat dikatakan sebagai promosi awal untuk mendapatkan perhatian publik dengan memberikan informasi dan pengetahuan yang dapat menarik publik untuk berpikir lebih jauh tentang suatu permasalahan.
- Attitudes and Opinion, membentuk kebiasaan atau pandangan tertentu terhadap suatu subjek atau permasalahan. Attitude berfokus pada reaksi yang ditimbulkan dalam menerima informasi, hal ini berkaitan dengan kemampuan afektif (perasaan yang menyangkut aspek emosional) dan dapat menimbulkan ketertarikan (interest), penerimaan (acceptance), atau penolakan (rejection).
- Behaviour, menarik publik untuk melakukan suatu tindakan, biasa disebut dengan konatif. Hal tersebut dilakukan dengan mempromosikan suatu respon yang diinginkan dengan melibatkan tindakan yang harus dilakukan.
Daftar Pustaka
- Cangara, Hafied. 2011. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- Nimmo, Dan. 2011. Komunikasi Politik - Komunikator, Pesan, dan Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Rogres, E. M. & Storey J. D. 1987. Communication Campaign. New Burry Park: Sage.
- Ruslan, Rosady. 2007. Kampanye Public Relations. Jakarta: Raja Grafindo. Persada.
- Venus, Antar. 2004. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekata Media.
- Gregory, Anne. 2010. Planning and Managing Public Relations Campaigns: A Strategic Approach (PR In Practice). United Kingdom: Kogan Page.